Kami akan Melakukan Update di hari Tertentu, Kunjungin Terus Blog Kami :D salam Blogger :D

Urutan Games Metro


1. METRO 2O33

Game ini dirilis pada 16 Maret tahun 2010 game ini Pertanyaan terbesar setelah perang dunia ketiga berakhir bukan siapa yang berhasil memenangkannya. Namun, perubahan seperti apa yang akan dibawanya terhadap kehidupan manusia. Begitu canggihnya persenjataan zaman sekarang, membuat skala kerusakan bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki terlihat seperti mainan anak-anak. Metro 2033 memperlihatkan segelintir masa depan yang dihantui kerusakan yang terjadi setelah perang nuklir.

Bentuk permainan yang diusung game ini harus diakui cukup menarik. Anda akan bermain layaknya sebuah game First Person Shooter (FPS) yang penuh dengan bunyi tembakan. Untuk melengkapi permainan yang penuh aksi tersebut, Anda juga dapat mengumpulkan berbagai jenis senjata. Caranya dengan memungut senjata musuh, menemukan di pinggir jalan (disertai mayat mantan pemiliknya), dan membelinya dari toko. Namun, apalah artinya senjata yang mentereng bila tidak ada musuh yang sepadan untuk menjadi targetnya? Tenang! Anda tidak akan kecewa dengan musuh yang ada di game ini! Ingin tahu lebih lengkapnya? Terus baca review ini!

Sebelum Anda mulai memasuki bagian yang penuh aksi, ada baiknya Anda mengetahui kualitas cerita yang akan Anda temui di sepanjang game ini. Apalagi bila Anda termasuk gamer yang mementingkan kualitas cerita untuk melengkapi pengalaman bermain. Baiklah; tentu Anda sudah mengetahui segelintir mengenai latar belakang cerita dalam game ini dari pembukaan di atas, bukan? Kota Moscow di Rusia merupakan salah satu korban dari serangan nuklir. Orang yang beruntung semua mati dari serangan nuklir tersebut. Sedangkan yang tidak beruntung harus menjalani hidupnya di dalam jaringan stasiun kereta bawah tanah yang disebut Metro. Mengapa mereka tidak beruntung? Anda akan lihat sendiri!

Anda akan berperan sebagai salah satu orang yang telah hidup cukup lama dalam Metro. Ingin tahu nama Anda sendiri? Baiklah, nama Anda adalah Artyom! Anda harus akui, itu adalah nama yang aneh! Mengapa bukan Boris atau Alexei? Nama itu ‘kan terdengar lebih garang! Namun, Anda harus menerima nasib yang diberikan orang tua Anda dan menjadi seorang Artyom. Seakan nasib kurang berbuat kejam terhadap Anda, seorang pejuang kawakan bernama Hunter memberi Anda misi berbahaya yang akan mengubah hidup semua orang di Metro selamanya!
(jagatreview)


2. METRO LAST LIGHT

Game ini dirilis pada 14 Mei 2013, Metro: Last Light, game ini mengambil waktu setahun dari kejadian di game pertamanya Metro 2033. Cerita game ini akan berlanjut sejak Artyom menerjunkan serangan misil untuk para monster mutant misterius the Dark Ones di Metro 2033, dan pada Last Light pasukan militer D6 memberitakan bahwa sang Dark One masih hidup dan lolos dari serangan misil. Kembali memerankan Artyom anda ditugaskan untuk kembali mencari the Dark Ones, yang dinilai sebagai penentu kelanjutan hidup para manusia yang masih tersisa.

Bertempat di Moscow, dimana terowongan-terowongan Metro menjadi rumah baru bagi para penduduk kota yang telah hancur akibat perang nuklir. Para penduduk membangun rumah bawah tanah mereka untuk tetap dapat hidup dan bersembunyi dari monster-monster mutant yang muncul akibat atmosfir dunia yang telah dipenuhi racun dan radiasi nuklir. Walaupun anda belum pernah memainkan Metro 2033 sebelumnya anda tidak perlu takut tertinggal, Last Light tetap menampilkan cut-scene flashback dari masa lalu agar pemain bisa mengerti awal cerita. Di dalam tunnel Metro pun anda akan menemukan banyak NPC yang sedang sibuk dengan aktifitasnya masing-masing, setiap orangnya memiliki dialog yang cukup panjang untuk bisa anda dengarkan.

Artyom yang ditugaskan untuk mencari Dark Ones diluar terowongan metro, di dunia yang telah hancur ini ia harus menggunakan masker gas agar dapat tetap hidup dari kondisi lingkungan yang penuh radiasi. Masker gas ini menggunakan filter yang dapat habis dan bisa diganti, dimana anda bisa melihat indikator waktu mundur-nya di jam tangan Artyom, memaksa Anda untuk berpintar-pintar mengatur taktik yang tepat dan singkat saat beraksi di dunia luar.

Jenis persenjataan dalam Last Light kini telah ditingkatkan, mungkin tidak ingin ketinggalan seperti seri game Call of Duty, senjata pada Last Light juga telah ditambahkan red dot sight, night vision scope, silencer, dan berbagai jenis stock senjata untuk mengisi 3 buah slot senjata yang bisa anda bawa.

Metro: Last Light merupakan salah satu game terbaik yang ditunggu tahun ini, dan memiliki gameplay, dan kualitas grafis yang lebih baik daripada pendahulunya. Game ber-genre FPS ini mampu menyajikan grafis game dengan kualitas tinggi, dengan aksi-aksi angkat senjata yang lebih menarik karena dibuat lebih dinamis dan tampak realistis. Karena kebanyakan setting cerita berada di bawah tanah, maka sudah pasti environment ini bernuansa gelap, namun gelap yang dimiliki Last Light ini tetap memiliki efek cahaya dan bayangan yang lebih men-detail, contohnya ketika anda menggunkan masker gas, masker tersebut dapat retak bila anda terluka, dan jika terkena kotor debu atau darah kita bisa membersihkannya dengan efek yang sangat menarik.

Fitur stealth yang dihadirkan membuat Artyom dapat bersembunyi dengan mudah, karena indikator berwarna biru di jam tangan akan menyala jika posisi anda visible dan akan mati jika anda sedang dalam posisi invinsible. Anda bisa bersembunyi di dalam gelap dengan mematikan lampu yang ada di sekitar anda, berjalan dibawah bayangan, sehingga anda bisa berkesempatan membunuh musuh dengan melee attack tanpa diketahui pasukan musuh lain.

Berbagai jenis dan ukuran monster mutant yang akan anda temui di sepanjang perjalanan juga semakin membuat game semakin seru dan menegangkan. Anda bisa membunuh para monster mutant kecil dengan menyalakan korek api yang anda bawa. Game yang dikembangkan oleh 4A Games ini bisa anda mainkan dalam setting maximum jika anda memiliki spesifikasi komputer high-end tentunya. 
(pemmzchannel)


3. METRO EXODUS

Game ini dirilis 15 Februari 2019, Banyak judul game single player yang ceritanya selalu menarik perhatian. Enggak jarang, para pemain meminta sekuelnya karena game tersebut berkesinambungan seiring waktu. Metro Exodus adalah entri ketiga dari serial Metro yang dikembangkan dengan waktu cukup lama. Mengambil inspirasi cerita dari novel bertajuk Metro 2033 karya Dmitry Glukhovsky, game ini mampu menerjemahkan cerita yang dramatis dengan pembawaan permainan penuh aksi.

Interaksi Dunia Pascabencana yang Mencekam Serial Metro memang mengambil tema perang nuklir sebegai penyebab bencana yang meluluhlantahkan dunia. Mengambil latar di belahan Rusia dan kota besarnya, pemain akan memainkan karakter Artyom yang harus bertahan di dunia baru bersama dengan orang-orang terkasihnya. Kini, Artyom harus menyusuri permukaan untuk membangkitkan harapan.

Kini, di game ketiganya, petualangan Artyom makin terasa mencekam. Waralaba ini memang mampu membuat kesan pos-apokaliptik yang baik dengan membuat perlengkapan Artyom akan berpengaruh. Paparan radiasi maupun gas beracun membuatnya harus mengenakan perlindungan ketika menjelajah dunia baru yang mencekam. Belum lagi kini banyak interaksi seperti jaring laba-laba yang bertebaran maupun anomali listrik yang bisa sewaktu-waktu menyengat Artyom.

Metro Exodus Selain membuat gameplay terasa rapat, Metro Exodus mampu menghadirkan banyak interaksi musuh yang kini terasa lebih hidup. Jika mutant dan makhluk buas enggak memberikan resource, pemain harus mempertimbangkan interaksi dengan karakter manusia yang bisa berperan sebagai musuh maupun teman di dalam game. Semacam sistem karma di mana pemain harus bisa membuat keputusan yang baik.

Di game ini pemain juga bisa memilih pengaturan tingat kesulitan yang menyediakan pengalaman berbeda. Di mode normal saja, rasanya game ini mampu menguji kecermatan pemain untuk bertahan hidup. Sumberdaya peluru yang kini diubah sistemnya menjadi lebih mudah, nyatanya bisa dengan mudah terbuang dan enggak bisa dikembalikan dengan proses looting.

Game yang mengambil bentuk first person shooter ini nyatanya enggak menyuguhkan aksi tembak-tembakan sebagai elemen utamanya. Meski kini sistem upgrade senjata dan proses crafting dibentuk jadi lebih sederhana, musuh yang pemain temukan hanya terasa sebagai pemanis aksi saja. Berbeda dengan latar Metro 2033 atau Last Light yang kebetulan suasana perangnya lebih terasa. Seiring waktu, cerita jadi elemen utama yang ingin mereka tawarkan kepada pemainnya di episode Metro Exodus.

Suguhan Grafis dan Desain yang Total Setelah Artom berkesempatan menjelajahi banyak tempat di Metro Exodus, kalian akan menemukan berbagai interaksi lingkungan yang menarik. Dari mulai lingkungan di sekitar Moscow yang masih dingin, hingga bergeser ke tempat yang sudah berubah menjadi tundra gersang dan lebih beracun. Hamparan lanskap yang memanjakan mata mampu melemaskan ketegangan dari sajian pertempuran yang ketat.

Lebih detail ke dalam desain bangunan yang ada di dalam game, 4A dan Deep Silver menyusuh bagiannya dengan cukup spesifik. Tekstur karat, lumut, dan kesan kalau dunia baru sangat menderita dibuat dengan sangat hati-hati sehingga banyak tempat yang kalian temui terkesan cukup distingtif. Belum lagi sudut pandang orang pertama membuat pemain bisa berinteraksi dengan Gas Mask yang Artyom pakai, entah untuk melepas dan memakai atau mengusapnya dari noda.

Sayangnya, enggak banyak elemen yang bisa berinteraksi dengan pemain seperti tembok tipis yang terbuat dari seng nyatanya enggak berhamburan jika terkena tembakan atau ledakan. Ini diperbaiki oleh desain dunia yang dibuat cukup total untuk memberikan pemainnya ruang untuk menjelajah. Terlebih kini Artyom punya kesempatan mengendarai beberapa kendaraan untuk sampai di suatu destinasi dan perjalanannya memberi kesan tersendiri.

Buat kalian yang kebetulan main di platform PC dan punya kartu grafis NVIDA terbaru, coba gunakan fitur Ray Tracing yang memberi penyegaran grafis jadi lebih realistis. Ini adalah tawaran kalau Metro Exodus mengeksekusi kualitas gambarnya dengan sangat baik.

Skenario Dramatis Kurang lebih, kesan yang mungkin kalian dapatkan selama memainkan Metro Exodus adalah meraba-raba dunia baru yang terhampar sangat luas di gamenya. Terlebih perjalanan karakter kita, Artyom jadi skenario mutlak yang harus kita baca. Untungnya, dengna pembawaan karakter NPC yang bergerak dengan cukup luwes membawa dialog serta skenario yang berjalan terkesan hidup.

Meski cerita di dalam Metro Exodus terkesan lienar dan dibatasi pembabakan cerita,pemain masih bisa menikmati sequence yang mereka tawarkan. Beberapa bagian memang terkesan generik dan gampang dibaca, namun pengembang berhasil menutupinya dengan tawaran skenario yang cukup ngena. Flashback maupun mimpi dari penglihatan Artyom yang terasa personal bisa menyentuh pemain untuk menikmati ceritanya.

Game ini juga mampu menyediakan fitur player choices yang punya dampak terntentu meski enggak terlalu besar pada jalan cerita. Untungnya, fitur ini bukan digerakkan oleh pilihan dialog yang secara langsung memaksa pemain memilih tombol namun berkutat pada intuisi pemain di dalam aksi yang mereka buat. Ini membuat Metro Exodus akan menceritakan Artyom dari sudut pandang keputusan yang pemain buat.

Sebagai sebuah sekuel, jalan cerita yang dibuat enggak terlalu progresif dan sulit untuk dibaca sama pemain yang mungkin belum memainkan dua game sebelumnya. Terlebih alur linear dan tegangan di dalam cerita juga dibuat cukup sederhana agar pemain bisa mengikuti alurnya.
Pro:
-Pengembangan grafis yang sangat baik dari sekuel sebelumnya
-Pengenalan fitur baru yang cukup berguna
-Susunan skenario yang cukup padat
-Cerita dan pembabakan yang sangat berkesan
Kontra:
-Pemain enggak punya banyak pertimbangan untuk menjelajah
Pengembangan beberapa aspek jadi lebih baik dan suguhan cerita yang sangat panjang bikin pemain bisa menikmati Metro Exodus jadi sekuel yang sangat baik dari game sebelumnya. Semua bakal balik lagi ke kalian sebagai pemain, apakah Metro Exodus sudah cukup memberikan kisah Artyom atau justru bisa saja menawarkan sesuatu yang lebih baik untuk judul game lain ke depannya?

Untuk sebuah game yang terinspirasi dari kisah novel, Metro Exodus berhasil memberdayakan premis cerita dan membentuk permainan yang sangat baik. Meski cukup banyak distorsi cerita, pengembang mampu menghadirkan pembabakan yang baik untuk membuat pemain bisa mengarungi petualangan Artyom.
(kincir)

bagi kalian yang ingin mendownload game ini gratisan (offline) yuk kunjungi site dibawah ini

<LINK NOT FOUND>

Note. Jika ada yang ingin ditanyakan silahkan diskusi dengan ADMIN

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Urutan Games Metro "

Post a Comment